Teman...Mengapa Kau Memukul Hatiku
Teman kecilku kemarin bertengkar denganku, masalahnya sepele...katanya hanya karena sebuah kelereng dia langsung memukulku... Oh ala...temanku-temanku.... Kan aku sudah bilang kepadamu, " Kelereng itu bukan untuk menjadikan pertengkaran di antara kita. Kalau itu terjadi ? Aku akan menjauh darimu. Mendingan aku tak usah main, kalau aku akan menjadi musuhmu."
Temanku... Anakku...
Tahukah kau, Temanku. Aku sangat terkejut melihat engkau menagis di sudut ruang kelas. Kau dia dan tidak mengatakan apa pun tentang masalahmu...padahal dalam hatimu ada rasa ingin mengutarakan rasa sakit di pipimu dan di pundakmu ketika kau dipukuli teman akrabmu...ya hanya karena sebuah kelereng...
Diammu ternyata membuatku bertambah bingung. Kau hanya menangis dan terus menangis. Kau menatap lantai seolah-olah si lantai bisa berbicara kepadamu sedangkan aku kau anggap...ya entahlah apa anggapanmu terhadapku.
Teman kecilku yang manis... Banyak perubahan yang aku lihat dari tingkah lakumu. Dulu, kau selalu ceria dan tak malu-malu bercerita semuanya tentang masalahmu. Dulu, juga kau tak segan-segan mengatakan kalau kau membenci seseorang, tapi kini kediamanmu membuat hatiku teriris...ya teman kecilku...
Teman kecilku...
Banyak yang ingin kukatakan kepadamu tentang rasa sayangku, tentang semua kegelisahan hatiku akhir-akhir ini...ya mungkin kegalauanku terhadap sikap dan perilakumu selama ini. Perubahan yang mencolok sangat ku perhatikan. Kulihat kau suka melamun, menyendiri, dan menjauh dari teman-temanmu. Mengapa, hai teman kecilku? Bukankah," Setiap manusia itu sama di hadapan Allah kecuali ketakwaannya saja...jadi mengapa harus menyendiri dan takut berteman dengan yang lain ??"
Teman kecilku...
Sewaktu aku melihat kau sedang termenung. Di wajah mungil itu aku menemukan kedamaian...mungkin ku saja yang merasakannya ataukah aku yang terlalu sensitif dan terlalu memikirkan dirimu dan segala aktivitasmu. Teman kecilku...aku juga bangga kepadamu... Kau memaafkan semua kesalahan orang yang pernah menyakitimu, itu pun maaf tak bersyarat yang kau berikan untuk orang yang menyakitimu...
Teman kecilku...
Terima kasih telah menjadikanku teman walau usia kita telh jauh berbeda... Semoga kau selalu berada dalam rahmah dan rahimnya Allah...Aamiin...
Temanku... Anakku...
Tahukah kau, Temanku. Aku sangat terkejut melihat engkau menagis di sudut ruang kelas. Kau dia dan tidak mengatakan apa pun tentang masalahmu...padahal dalam hatimu ada rasa ingin mengutarakan rasa sakit di pipimu dan di pundakmu ketika kau dipukuli teman akrabmu...ya hanya karena sebuah kelereng...
Diammu ternyata membuatku bertambah bingung. Kau hanya menangis dan terus menangis. Kau menatap lantai seolah-olah si lantai bisa berbicara kepadamu sedangkan aku kau anggap...ya entahlah apa anggapanmu terhadapku.
Teman kecilku yang manis... Banyak perubahan yang aku lihat dari tingkah lakumu. Dulu, kau selalu ceria dan tak malu-malu bercerita semuanya tentang masalahmu. Dulu, juga kau tak segan-segan mengatakan kalau kau membenci seseorang, tapi kini kediamanmu membuat hatiku teriris...ya teman kecilku...
Teman kecilku...
Banyak yang ingin kukatakan kepadamu tentang rasa sayangku, tentang semua kegelisahan hatiku akhir-akhir ini...ya mungkin kegalauanku terhadap sikap dan perilakumu selama ini. Perubahan yang mencolok sangat ku perhatikan. Kulihat kau suka melamun, menyendiri, dan menjauh dari teman-temanmu. Mengapa, hai teman kecilku? Bukankah," Setiap manusia itu sama di hadapan Allah kecuali ketakwaannya saja...jadi mengapa harus menyendiri dan takut berteman dengan yang lain ??"
Teman kecilku...
Sewaktu aku melihat kau sedang termenung. Di wajah mungil itu aku menemukan kedamaian...mungkin ku saja yang merasakannya ataukah aku yang terlalu sensitif dan terlalu memikirkan dirimu dan segala aktivitasmu. Teman kecilku...aku juga bangga kepadamu... Kau memaafkan semua kesalahan orang yang pernah menyakitimu, itu pun maaf tak bersyarat yang kau berikan untuk orang yang menyakitimu...
Teman kecilku...
Terima kasih telah menjadikanku teman walau usia kita telh jauh berbeda... Semoga kau selalu berada dalam rahmah dan rahimnya Allah...Aamiin...