Artikel

Wednesday, September 20, 2006

Kalah itu bukan suatu kesalahan, Anakku..

Tadi pagi, ketika ak menajar Bahasa Indonesia di kelasku, aku enemukkan keunikan kembali. Memang hal itu bukan sesuatu yang bagus, tapi ak ingin menceritakannya kepada siapapun yang mau mendengar dan berbagi pengalaman. Keadaan seperti itu bukan terjadi hanya pada pagi hari ini saja. Sudah yang kedua kali kudapatkan seorang anak didikku, namanya Fatur menangis. Pada dasarnya semua anak di kelas kadang menangis, tapi untukku Fatur adalah anak yang mandiri, kenapa aku bisa bilang seperti itu? Fatur, bagiku anak yang cerdas, penuh inisiatif, dan mandiri...pikirku sebelum kejadian yang pertama. Tadi, setelah aku bercerita tentang kisah Umar dan Ali ra menegakkan keadilan, aku memberikan pertanyaan, pertanyaan yang alakadarnya sesuai dengan isi cerita yang telah dibacakan itu pun hanya 4 pertanyaan dan aku yakin semuanya pasti selesai mengerjakan tgas yang kuberikan itu.

Anak kelasku pada dasarnya semua suka mendengarkan cerita, termasuk Fatur. Sudah kadarnya sebagai seorang anak, saat temannya membacakan cerita dan anak yang tidak membaca dan tidak begitu tertarik dengan pembacaan cerita ribut sehingga kelas riuh. Fatur pun ke depan kelas dan mencoba mendengarkan cerita yang dibacakan temannya dengan serius walaupun suara riuh anak-anak tidak juga berhenti.

Cerita dibacakan oleh anak-anak sebanyak 2 kali dan pembacaan yang terakhir aku yang baca. Ketika itu suasana kelas sedikit redam, diam sejenak lalu perlahan riuh kembali.Kegelisahan terlihat di wajah Fatur.Nah, saat pertanyaan kuberikan terutama," Ceritakan kembali cerita tadi dengan mengunakan bahasa sendiri". Kemudian raut wajahnya terlihat muram dan matanya mulai berkaca-kaca dan menangis...

Kudekati ia, kepegang rambutnya dan kukatakan padanya, " Fatur, Fatur tuh ngak pernah dapat nilai kecil, selalu ranking, dan selalu bisa menjawab pertanyaan makanya Fatur nangis. Bunda tahu kalau Fatur menangis karena Fatur ingin menjadi yang terbaik, tapi tidak Bunda yakin Fatur bisa mengerjakan soal yang bunda berikan itu dengan baik. Kalah atau tidak bisa itu bukan suatu kesalahan, Fatur..." Wajah terakhirnya di Pelajaran Bahasa Indonesia, muram, tertunduk, dan matanya merah...

0 Comments:

Post a Comment

<< Home